Pemikiran Ir. Sukarno Terhadap Islam Bag. III

Pemikiran Ir. Sukarno Terhadap IslamPemikiran Ir. Soekarno terhadap Islam dari Tinjauan Historis


Pemikiran Ir. Sukarno terhadap islam bag III ini merupakan sambungan dari Pemikiran Islam Ir.Sukarno Bag II dan juga Pemikiran Islam Ir.Sukarno. Silahkan disimak baik-baik sebagai tambahan hasanah wawasan pengetahuan sejarah kita terhadap sosok pemimpin besar revolusi Indonesia Ir. Sukarno.

Bila kita melihat historis Islam, maka tampaklah disitu akibatnya taqlid itu sebagai satu garis menuju degradasai sampai sekarang. Apa sebab, sampai sebegitu jauh? Hal ini disebabkan munculnya aturan taqlid yang tiada ruang untuk berfikir secara mendalam tanpa melihat dan belajar dari historisnya. Yang pada akhirnya dunia Islam dienyahkan dari Spanyol, banyak bangsa-bangsa Islam di kanan kiri Life line of Modern Imperialisme yang melintang dari lautan tengah sampai ke samudra Hindia dan selat Malaka telah menjadi rakyat terjajah.

Dari butanya sejarah Islam, berakibat pada umat Islam mengalami masa kegelapan. Oleh sebab itu mari kita rethinking of Islam, sehingga kita tidak kehilangan pegangan yang merupakan sumber inspirasi dalam menghadapi tugas-tugas kita dari masa ke masa. Dengan mengevaluasi sejarah bisa menyelidiki sebab-sebab kemunduran dan kekalahan yang diderita oleh umat Islam.

Pemikiran Ir. Soekarno terhadap Islam dari Tinjauan Filosofis

Pandangan Ir. Soekarno lebih tertuju pada kejumudan dan kekolotan umat Islam sekarang. Dalam pemikiran beliau mengharapkan kepada kaum muda Islam berharap supaya mempunyai pemikiran yang lebih progresif. Tindakan-tindakan ulil amri dan mujtahid sebelumnya dipakai sebagai bahan pertimbangan dan dialektika pada zamannya. Kemudian realitas hukum pada zaman sekarang haruslah disesuaikan dengan kondisi zaman dan hasil ijtihad sebelumnya dipakai sebagai perbandingan pemikiran. Yang pada akhirnya kita sekarang bisa berijtihad melakukan tindakan yang sesuai dengan realitas zamannya.

Pentingnya semangat rethinking of Islam ditegaskan oleh Ir Soekarno pada Dies Natalis II IAIN di Jakarta tanggal 4 Agustus 1962, beliau mengatakan:
“Apabila kita meneliti usaha kita akan sampai kepada suatu kesimpulan bahwa Islam memerintahkan kepada segenap pemeluknya untuk memperdalam ilmu-ilmu dan ajaran-ajarannya, karena kita semuanya maklum bahwa apa yang diajarkan oleh Islam adalah unsur-unsur yang mengandung dinamika dan kekuatan rohani supaya dengan demikian umat Islam menjadi golongan yang progresif yang senantiasa tampil kedepan melaksanakan amanat penderitaan rakyat. Bahwa dengan menjalankan ajaran Islam yang memerintahkan kita supaya memberikan sumbangan yang sebesar-besarnya dan semaksimal-maksimalnya untuk kemajuan peradaban umat manusia dan untuk perkembangannya kepada cita-cita masyarakat sosisalis yang adil dan makmur serta diridloi Allah SWT”.

Pemikiran Ir. Soekarno terhadap Islam dari Tinjauan Pedagogis

Bangunan masyarakat Islam yang modern haruslah dimulai dari pendidikan Islam itu sendiri, yang menghasilkan out put pendidikan yang bisa mengkorelasikan modernitas dengan mengambil apinya Islam. Maka dari itu lembaga pendidikan Islam diperlukan perbaikan sistem pendidikan dan pelajaran di sekolah-sekolah Islam. Adanya usaha modernisasi dalam suatu pendidikan pada sekolah-sekolah Islam ini adalah tuntutan zaman yang harus dipenuhi apabila kita ingin agar supaya sekolah-sekolah Islam dapat berhasil menunaikan tugas ideal yang terpikul diatas bahunya.

Modernisasi dalam sistem pendidikan berarti kita memandang terhadap setiap pikiran, tindakan maupun sikap hidup yang konvensional dan tradisional yang ternyata tidak sesuai dengan kehendak dan tuntutan zaman. Pada prinsipnya Islam tidak menolak setiap kebudayaan atau civilisasi dari luar Islam, sepanjang tidak bertentangan dengan jiwa dan semangat ajaran Islam.

Sikap Ir. Soekarno tertuang dalam sambutannya di Perguruan Tinggi Islam yang mengharapkan:
“Jikalau memang kita ingin mendapatkan kembali Islam yang kita cari ini, harus kita perkawinkan dengan secepat-cepatnya agama dengan ilmu itu tadi…. Sebab perguruan tinggi sebagai tempatnya untuk memperkawinkan agama dan ilmu pengetahuan.Hanya dengan perkawinan yang seerat-eratnya antara dua hal itulah dapat menemukan kembali api Islam yang harus kita cari.”

==================== BERSAMBUNG ====================

No comments:

Post a Comment

NO SARA NO SPAM. THANX