Tesis: Pengaruh Model Pembelajaran Make A-Match Dan Tingkat Pendapatan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa

A.     Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Pendidikan No 20 tahun 2003).
Kualitas pembelajaran harus ditingkatkan dalam rangka meningkatkan kualitas hasil pendidikan dan harus ditemukan strategi atau pendekatan pembelajaran yang efektif di kelas, yang lebih memberdayakan potensi siswa (Nurhadi,2004:2). Namun pada kenyataannya sekarang ini kualitas pembelajaran seperti yang diharapkan belum terwujud. Hampir semua guru yang menggunakan strategi pembelajaran tradisional sehingga kurang memberdayakan potensi siswa untuk lebih  aktif di kelas. Sedangkan dalam kurikulum 2004 menghendaki pembelajaran yang mengaarah pada kegiatan  yang mendorong siswa aktif, baik fisik, mental intelektual maupun sosial untuk memahami konsep pembelajaran.
Kondisi tersebut juga terjadi pada mata siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tulungagung, dimana siswa merasa jenuh dengan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru mereka, khususnya mata pelajaran Ekonomi. Dalam hal ini peran guru sangatlah diperlukan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Untuk mewujudkan kondisi tersebut maka tidak terlepas dari pemilihan metode pembelajaran dimana metode yang akan dipilih mampu mengarahkan siswa untuk lebih diperhatikan dalam metode pembalajaran, yaitu : (1) tidak ada yang unggul untuk semua tujuan dan kondisi, (2) metode yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda dan konsisten terhadap hasil belajar, (3) kondisi pembelajaran yang berbeda berpengaruh secara konsisten terhadap hasil belajar (Ghazali,2004:4). Asumsi – asumsi yang digunakan sebagai landasan pengembangan konsep pemberdayaan belajar siswa adalah siswa makhluk yang bebas membentuk dirinya sendiri, yang bermartabat, mampu mengontrol dirinya sendiri, dan memiliki karakterisik yang khas (Degeng,2000:8).
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan (Nurhadi,2004:61). Dalam pembelajaran koopratif siswa belajar bersama dalam kelompok kecil untuk mencapai keberhasilan belajar, selain itu siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep – konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah – masalah tersebut dengan temannya.
Rendahnya pencapaian nilai akhir siswa ini, menjadi indikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan selama ini belum efektif. Nilai akhir dari evaluasi belajar belum mencakup penampilan dan partisipasi siswa dalam pembelajaran, hingga sulit untuk mengukur keterampilan siswa. Untuk memperbaiki hal tersebut perlu disusun suatu pendekatan dalam pembelajaran yang lebih komprehensip dan dapat mengaitkan materi teori dengan kenyataan yang ada di lingkungan sekitarnya. Atas dasar itulah peneliti mencoba mengembangkan pendekatan kooperatif dalam pembelajaran dengan metode make a match.
Selain lingkungan sekolah ada lingkungan yang lebih penting dalam menentukan perkembangan siswa, yaitu lingkungan keluarga. Pendidikan dalam keluarga merupakan dasar bagi pendidikan di sekolah maupun di masyarakat. Dan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil dalam masyarakat, tempat pertama kali proses sosialisasi dilakukan (Soekanto,1992).
Dalam keluarga, orang tua berkedudukan sebagai pendidik dan pengasuh yang mempunyai peranan penting dalam proses perkembangan anak. Dasar pola kepribadian individu terbentuk melalui pengalaman sosialnya dalam keluarga. Dalam keluarga, orang tua bertanggung jawab dalam pembinaan pendidikan anak, dan dalam keluarga pula sebagai wahana sosialisasi awal perkembangan agar mampu meletakkan landasan watak dan kepribadian. Dalam hal ini perlu keteladanan dan suasana yang membantu peletakan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, dan daya cipta.
Penerapan bentuk pola pendidikan keluarga sangat berpengaruh terhadap perilaku anak, baik di rumah maupun di sekolah. Fungsi dan peranan keluarga ditata rapi diantara anggota-anggotanya yang pada dasarnya dianggap menduduki posisi penting dan strategis untuk menumbuh kembangkan lingkungan pendidikan anak yang multidimensional yang tidak saja mampu menciptakan dirinya sendiri sebagai anak yang baik, taat dan patuh di rumah, tetapi juga berprestasi serta menjadi panutan baik di sekolah maupun masyarakat. Jadi pola perilaku yang ditampakkan anak, sedikit banyak mencerminkan kehidupan  di dalam keluarganya.
Kondisi obyektif yang dikemukakan di atas menunjukkan bahwa penerapan bentuk pola pendidikan dalam keluarga mempunyai kaitan yang erat dengan kecenderungan perkembangan pengetahuan, sikap dan psikomotorik anak, sehingga perlu untuk dikaji dan dikembangkan serta dimantapkan dalam pembinaannya. Orang tua dituntut untuk lebih menyadari betapa besar peranannya sebagai penyedia segala kebutuhan, sebagai teladan, motivator dan pengarah bagi anak dengan menciptkan iklim kehidupan keluarga yang kondusif, harmonis dan berwawasan global.
Anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan mampu secara ekonomi akan terlihat memiliki kepribadian yang matang, stabil, dan kondisi kejiwaan yang mantap, ini terlihat dari kesanggupannya untuk menghadapi problem – problem yang terjadi, dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya (Drajat, 1982).
Latar belakang pendidikan orang tua merupakan faktor yang esensial dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan kemampuan anak, baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotorik karena dengan latar belakang pendidikan orang tua akan mewarnai bagaimana orang tua tersebut mengatur rumah tangga termasuk dalam membimbing putra -  putrinya.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A-MATCH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA” ( Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tulungagung ).

Download Gratis file lengkap disini
Bagi yang menginkan paswordnya gratis silahkan hubungi Admin dengan kirim SMS (no HP. ada di complit profile). Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment

NO SARA NO SPAM. THANX