Pengertian Masyarakat Madani
Masyarakat Madani merupakan salah satu tatanan masyarakat baru yang diidam-idamkan oleh semua orang. Istilah masyarakat Madani itu sebenarnya merujuk pada masyarakat islam yang pernah dibangun Nabi di Negeri Madinah. Kata Madani merupakan adopsi dari bahasa Arab Ad-din, at-tamadun atau al-madinah yang secara harfiah berarti masyarakat kota. Namun secara ketatabahasaan Kata madani bisa diartikan sebagai peradaban. (Nurcholis Madjid :1996. hal 51-55) (istilah yang kedua inilah yang dipakai untuk lebih lanjut). Sehingga menurut Dawam Rahardjo konsep masyarakat Madani menyangkut tiga hal, yaitu Agama sebagai sumbernya, peradaban sebagai prosesnya dan perkumpulan atau masyarakat kota sebagai hasilnya (Dawam Rahardjo:1996:hal 1-16)
Masyarakat Madani Yang Dibangun Nabi Muhammad SAW
Di kota Madinah Nabi telah membangun masyarakat yang berperadaban dengan landasan ajaran agama islam dan masyarakat bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini dituangkan dalam bentuk “Piagam Madinah” yang didalamnya menyangkut antara lain wawasan kebebasan, terutama dibidang agama dan ekonomi, tanggung jawab sosial politik, serta pertahanan secara bersama.
Masyarakat Madinah mampu menyeimbangkan antara dimensi vertikal (hablum minalloh) yakni tali hubungan dengan Alloh dimana nilai etika dan moral selalu didasarkan pada norma-norma agama dengan dimensi horizontal(hablum minan nas) yang berupa semangat perikemanusiaan yang memancarkan hubungan antar manusia yang penuh budi luhur.
Ciri-ciri Masyarakat Madani Yang Dibangun Nabi
Ada beberapa ciri masyarakat madani pada zaman Nabi S.A.W. antara lain:
1. Egalitarianisme
2. Penghargaan kepada orang berdasarkan prestasi (bukan kesukuan, keturunan, ras dan sebagainya)
3. Keterbukaan partisipasi seluruh anggota masyarakat aktif
4. penegakan hukum dan keadilan
5. Toleransi dan pluralisme
No comments:
Post a Comment
NO SARA NO SPAM. THANX