Pengetahuan Ibu Primipara tentang Penurunan Berat Badan Fisiologis Pada Bayi Dalam 1 Minggu Pertama

PENDAHULUAN 

 1.1 Latar Belakang 

(Skripsi) Kelahiran bukanlah awal kehidupan melainkan interupsi dalam pola perkembangan yang dimulai pada saat pembuahan, itulah saat individu harus melakukan peralihan dari lingkungan intern di dalam rahim ke dunia luar tubuh ibu (Hurlock EB, 1997). Setelah bayi lahir ke dunia ia mulai menyesuaikan diri dengan usaha sendiri pula, misal dengan menghisap, menelan atau bahkan menangis. Hal itu berbeda selama ia dalam kandungan, si bayi mendapat makanan dari ibu melalui plasenta. Dengan demikian selama di dunia bayi merupakan orang yang paling tahu berapa kebutuhan kalorinya yang dibutuhkan dan bagaimana kemampuan pencernaannya sendiri (Budi, 2000).

Menurut Hurlock, EB 1997 masa bayi merupakan waktu penyesuaian yang radikal dan sulit. Hal ini terlihat dalam salah satu bukti paling penting yaitu kehilangan berat badan, sebenarnya penurunan berat badan pada bayi dalam minggu-minggu pertama disebabkan oleh kesulitan penyesuaian bayi terhadap kehidupan pasca natal. Penyesuaian pada bayi neonatal diantaranya : perubahan suhu, menghisap, menelan dan pembuangan. Padahal hal itu merupakan fenomena yang sering terjadi pada bayi di minggu-minggu pertama kehidupannya. Berat badan tersebut akan pulih kembali setelah 10 hari dan akan terjadi kenaikan berat badan secara cepat pada bulan-bulan berikutnya.

Bayi baru lahir umumnya kehilangan berat badan sekitar 10% dari berat badan lahir dalam 7 hari. Menurut Judith Groner Assosiate Profesor Bidang Penyakit Anak Pada Fakultas Ohio State University Of Colombia Amerika Serikat. Bayi tidak memerlukan cairan yang ada dalam tubuhnya begitu ia lahir.

Berdasarkan catatan yang didapat dari sub bagian tumbuh kembang pediatrik komunitas bagian ilmu kesehatan anak FKUI RSCM didapatkan dari 126 ibu bersalin, 105 (83,3%) bayi mengalami penurunan berat badan fisiologis yaitu sekitar 1-3% dan berat badan lahir sedangkan 21(16,7%) bayi tidak mengalami penurunan berat badan, sedangkan dari studi pendahuluan yang dilakukan di desa Bendo pada tanggal 23-24 September 2004, peneliti memperoleh data bahwa dari 15 ibu didapatkan bayi yang mengalami penurunan berat badan fisiologis sebanyak 11 bayi (73,3%) yaitu sekitar 1-4% dan ibu tidak tahu cara mengatasi agar bayi tidak mengalami penurunan berat badan fisiologis yang berlebihan dan apa dampak dari itu semua sedangkan yang tidak mengalami penurunan berat badan sebanyak 4 bayi (26,6%).

Beberapa orang tua cemas apalagi ibu primipara yang baru berpengalaman dalam mengasuh bayi. Meraka khawatir bayi akan kekurangan cairan dalam tubuhnya dan bayi akan mengalami penurunan berat badan. Tapi mereka tidak tahu apa dampak dari semua itu dan tidak tahu apa yang harus dilakukan padahal itu semua bisa berakibat fatal pada bayi bila penurunan berat badan pada 1 minggu pertama melampaui 10% dari berat badan lahir, mungkin pada hari pertama bayi hanya rewel, tidak mau minum ASI ibunya lalu akan jatuh sakit dan bila keadaan ini terus berlanjut, maka akan terjadi kematian.

Untuk itu dibutuhkan pengetahuan tentang penurunan berat badan fisiologis pada bayi dalam 1 minggu pertama dari segi pengertian maupun sebab sebab penurunan berat badan, dan setelah ibu-ibu mengetahui tentang penurunan berat badan diharapkan adanya perubahan perilaku misalnya : bayi jangan terlalu lama dimandikan dan segeralah selimuti bayi mulai dari ubun-ubun sampai kaki agar tidak terjadi hipotermi, susui bayi secepatnya agar dapat mengetahui reflek menghisap bayi, merawat tali pusat untuk mencegah terjadinya infeksi. Menurut Soekijo, 1997 pengetahuan merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Dari fenomena tersebut, peneliti ingin mengadakan penelitian yang berjudul “Pengetahuan ibu primi para terhadap penurunan berat badan fisiologis pada bayi dalam 1 minggu pertama”.

File lengkap silahkan unduh di sini

No comments:

Post a Comment

NO SARA NO SPAM. THANX